Spread tetap dan mengambang
Seperti yang sudah Anda pelajari, spread ada dua jenis, yaitu tetap dan fleksibel (mengambang).
Spread tetap akan selalu sama meskipun kondisi pasar berubah. Ini bisa menjadi keuntungan di pasar yang tidak stabil, atau untuk trader pemula, karena biaya transaksional tetap sama dan tidak ada risiko spread melampaui keuntungan. Namun, spread tetap dapat dikutip kembali secara tidak terduga dan tanpa pemberitahuan, yang dapat mengganggu trade Anda.
Spread mengambang akan disesuaikan ketika kondisi pasar berubah. Spread ini bisa menyempit saat tidak ada banyak pergerakan yang terjadi di pasar dan akan melebar saat volatilitas meningkat. Spread mengambang dipengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan mata uang, jadi ketika Anda memperkirakan pergerakan pasar yang besar (misalnya, setelah rilis data ekonomi atau peristiwa besar lainnya), Anda harus bersiap mengantisipasi spread yang lebih besar. Trading dengan spread fluktuatif dapat berbahaya bagi pemula karena biaya transaksi dapat dengan mudah melebihi keuntungan trading secara keseluruhan. Namun, spread ini lebih transparan dalam trading dan memungkinkan Anda untuk melihat jumlah biaya yang sebenarnya Anda bayarkan.
Cara trading dengan spread rendah
Bagi para trader, trading akan jauh lebih menguntungkan ketika spread sedang ketat. Semakin sedikit uang yang Anda keluarkan untuk biaya transaksi, maka semakin banyak uang yang dapat Anda gunakan dalam trading, yang meningkatkan keuntungan Anda secara keseluruhan.
Alasan utama di balik spread ketat adalah likuiditas yang tinggi. Ketika pasar mengalami lonjakan volume trading, spread umumnya tetap sangat ketat. Jika suatu pasangan Forex sangat populer di kalangan trader, maka akan lebih mudah untuk membeli dan menjualnya, memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan. Semakin banyak pasangan mata uang yang diperdagangkan, maka semakin banyak spread yang diterima broker. Namun, jika trading berjalan lambat dan likuiditas rendah, broker tidak akan mendapatkan banyak keuntungan bila jumlah spread tetap ketat. Ini akan memperbesar jumlah spread yang harus dibayar oleh trader.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya likuiditas di pasar:
Waktu trading. Pasar Forex buka 24 jam selama hari kerja, yang berarti Anda dapat melakukan trading setiap saat. Namun, ada batasan tertentu dalam trading mata uang yang tidak banyak orang perhitungkan. Misalnya, pasar Forex Eropa dan Asia aktif selama jam kerja standar di zona waktu mereka masing-masing, dan tidak tumpang tindih. Ini artinya jika Anda trading yen Jepang ketika pasar Forex telah beralih ke sesi trading Eropa, Anda tidak akan melihat banyak likuiditas, yang berarti spread untuk JPYUSD akan jauh lebih tinggi daripada pasangan mata uang berbasis Eropa.
Volatilitas. Ketika pasar bergejolak, nilai tukar juga dapat berfluktuasi secara acak. Oleh karena itu, spread kemungkinan akan melebar untuk mengantisipasi kurangnya stabilitas di pasar serta untuk mengimbangi tingkat penawaran dan permintaan yang terus berubah. Inilah sebabnya trading di pasar yang bergejolak saat Anda mencoba mengurangi biaya transaksi bisa menjadi tantangan tersendiri.
Peristiwa politik dan ekonomi. Peristiwa politik dan ekonomi dapat memengaruhi kekuatan suatu mata uang, menarik lebih banyak atau lebih sedikit perhatian dari para trader. Kejadian ini juga dapat menyebabkan volatilitas sementara di pasar, yang dapat mendorong spread lebih tinggi lagi.
Terkadang, broker juga dapat menurunkan spread sebagai bentuk promosi untuk mendorong trader agar lebih aktif di pasar. Ketika ini terjadi, Anda memiliki kesempatan untuk memanfaatkan spread yang rendah tanpa perlu mengkhawatirkan volatilitas atau likuiditas yang tinggi.